Miris,Pasutri Ini TInggal Di Gubuk Bekas Kandang Ayam
MUARA ENIM, – Miris, Tidak memiliki tempat tinggal, pasangan suami istri Suwarjo (64) dan Satinem (59) beserta seorang anak bungsunya bernama Susilo (32) terpaksa tinggal di gubuk bekas kandang ayam di Jalan Lintas Palembang Muara Enim RT/RW 01/08, Kelurahan Muara Enim, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim. Mereka tinggal disana bukan tanpa alasan, karena kondisi ekonomi yang sangat tidak mendukung dan juga, mereka pun tidak memiliki sebidang tanah untuk dibangun, beruntung ada orang yang mau memberikan ketiganya tempat berteduh.
Dari informasi yang dihimpun pasangan Suwarjo dan satinem ini sudah 12 tahun menempati tempat tersebut.
“Awalnya ini kandang ayam, kami bersihkan. Cukuplah untuk tempat tinggal, dari pada tidak ada sama sekali,” ujar Satinem dengan Nada sedih.
Saat ini, lanjut Satinem, Suami nya sudah tidak dapat melihat seperti biasa karena sakit yang dialaminya setahun ini.
“Bapak sakit katarak saat diperiksa ,dokter tidak mau memberikan obat atau yang lain, alasan nya bapak ada darah tinggi, jadi sampai sekarang bapak belum diobati, ya paling kalau perlu obat hanya beli di apotik,” tambahnya.
Dikatakan Satinem, sebelumnya suami nya bekerja sebagai pencari kayu bakar dan dirinya bekerja di kebun milik orang lain, dari hasil kerja itulah keluarga nya dapat membeli keperluan sehari-hari.
“Saya juga sakit rematik akibatnya saya tidak bisa jalan lagi. Begitu juga bapak, sudah tidak bisa bekerja seperti biasa lagi. Beruntung untuk makan terkadang dibantu oleh anak dan para tetangga, itupun tidak setiap hari, terkadang dapat raskin juga,” ujarnya.
Dijelaskan Satinem, ia mempunyai enam orang anak, namun seorang meninggal dunia. Saat ini beberapa anaknya merantau didaerah Kabupaten Musi Banyuasin dan Kabupaten PALI.
“Sekarang saya dan bapak hanya tinggal bertiga dengan anak bungsu disini, dia yang membantuh untuk mencari makan,” jelasnya.
Saat ini, Satinem dan anak bungsu nya berusaha mencari uang untuk mengobati sakit yang di derita oleh suami nya dan juga sakit yang dialami oleh dirinya sendiri.
“Saat ini saya tidak bisa jalan, ingin rasanya untuk mengobati bapak, tapi harus bagaimana saya orang dak punya, untung di kasih gubuk ini sebagai tempat berteduh. Ya paling anak yang mencari uang untuk mengobati sakit bapak. Saya minta tolong kalau ada yang mau membantu meringankan beban saya dan keluarga,” tutupnya. (Ari/de)