Palembang, the8news.com — Divisi Humas Polri bekerjasama dengan Polda Sumsel mengadakan workshop literisasi media dalam edukasi bicara baik dan bijak bermedia sosial yang dilaksanakan hotel Grand Zuri jalan rajawali (28/11/2018).
Acara yang dihadiri oleh para pejabat Divisi Humas Polri, Kapolda Sumsel yang mewakili Wakapolda Sumsel, Brigjen Pol Drs. Bimo Anggoro Seno, beserta Jajaran Polda Sumatera Selatan dan Jajaran Polresta Palembang.
Wakapolda Sumatera Selatan Brigjen Pol Drs. Bimo Anggoro Seno, dalam kata sambutan mengatakan bahwa perkembangan teknologi informasi memiliki dampak yang akan menjadi pemicu terhadap situasi dan kondisi keamanan khususnya di wilayah Polda Sumatera Selatan.
“Melalui momen ini, marilah bersama-sama menjadi pelopor menggunakan media sosial yang baik dan bijak dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat”.
Kabagpensat Ropenmas Divisi Humas Polri Kombes Pol Drs. Yusri Yunus, mengatakan bahwa Divisi Humas Polri khususnya biro multimedia sangat diperlukan dalam menghadapi perkembangan teknologi informasi, Penguatan tim media sosial sangat dibutuhkan dalam rangka menjaga sentimen positif terhadap pembangunan dan kehidupan,ungkapnya.
“Diperlukan sinergitas yang baik antara humas di satuan kewilayahan dengan humas di tingkat Mabes Polri. Serta keikutsertaan warganet untuk memberikan partisipasi positif di dunia maya”, ucap Yusri.
Biro multimedia dibentuk pada tanggal 22 Februari 2017 lalu dengan tugas pokok mengelola medsos dengan cara menyampaikan pesan-pesan, memonitor dan patroli di media sosial terhadap akun-akun negatif. Menyaring, memilah, menganalisis, dan melakukan klarifikasi terhadap pemberitaan yang tidak benar yang berisi hoax, fitnah, ujaran kebencian yang menjurus kepada agitasi, provokasi, dan propaganda.
Adapun tujuan dibentuknya biro multimedia untuk menyikapi kemajuan teknologi informasi dan fenomena pemanfaatan medsos yang berdampak pada masyarakat.
“Terkait situasi tersebut, Polri mengedepankan fungsi humas guna menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif”, pungkasnya.(ern)
