Uncategorized

Ditken EBTKE dan PT.NW Resources Jalin Kerjasama Dalam Pengelolaan Sampah

Palembang, the8news.com — Sampah selama ini kerap menjadi permasalahan banyak kota di Indonesia, salah satunya Palembang. Sebanyak 900-1.300 ton sampah yang dihasilkan setiap harinya, karena itu dibutuhkan metode pengelolaan sampah untuk mengurai sampah sampah tersebut menjadi sesuatu yang bermanfaat, seperti menjadi energi listrik

Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang bersama Ditken EBTKE dan PT.NW Resources menjalin kerjasa mengenai pengelolaan sampah di TPA Sukawinatan. Yang mana kerjasana MoU ini ditandatangani langsung Walikota Palembang H Harnojoyo bersama Ditjen di Ruang Rapat Ditjen EBTKE, F.X Sutijastoto, Rabu (28/8/2019)

Walikota Palembang Harnojoyo menyambut baik kerjasama tersebut. Dengan harapan dapat mengurai sampah di Kota Palembang yang kian bertambah seiring dengan pertambahan penduduk agar dapat diurai menjadi energi terbarukan dan memiliki nilai ekonomis.

“Potensi sampah Palembang 1.200, sedangkan yang terangkut hanya 600 sampai 800 ton perhari,” ungkap Harnojoyo.

Karena itu dengan adanya kerjasama ini, dapat mengurai sampah terutama sampah plastik. Mengingat plastik menjadi penyumbang sampah terbanyak dan sulit diurai.

“Kondisi ini terjadi karena hilirnya yakni TPA yang kondisi lahan 25 hektar, sekarang sisa 5 hektar,” katanya.

Untuk mengurai sampah di TPA Sukawinatan ini lanjut Harnojoyo sebelumnya Pemkot Palembang mengupayakan melalui sumur metan yang dapat menghasilkan energi listrik 500kwh. Hanya saja upaya tersebut dinilai tidak efektif karena membutuhkan biaya yang besar dengan mebangun sumur batu setiap 6 bulan sekali.

“Selain itu juga melalui insenerator dengan kapasitas 20 megawat,” katanya.

Sementara itu, Dirjen EBTKE, F.X Sutijastoto, mengatakan Ditjen EBTKE membuka peluang semua daerah untuk sama sama membangun energi terbarukan. Terutama melalui pengelolaan sampah.

Menurutnya untuk mengurai sampah perkotaan, tidak hanya bisa dilakukan di TPA saja, melainkan bisa juga melalui melalui kecamatan. Yang mana dari teknologi terbaru nantinya, sampah plastik apat diurai menjadi bahan bakar cair atau fuel, pelet dan syngas yang dapat menghasilkan 500kwh untuk pembangkit listrik.

“Tidak hanya itu, diharapkan adanya peluang yang dapat menjadi nilai ekonomi untuk masyarakat sekitar melalui energi yang di hasilkan yang dapat di gunakan untuk akes penerangan jalan, dan untuk masyarakat yang masih kesulitan mendapatkan akses listrik,” pungkasnya.(*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button