Pemkot Palembang Terapkan Displin Protokol Kesehatan
Palembang, the8news.com
Kendati penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB sudah berakhir, Pemerintah Kota Palembang memutuskan untuk mengambil kebijakan disiplin protokol kesehatan.
Wali Kota Palembang, H Harnojoyo mengatakan, pertimbangan ini dilakukan sejak status zona orange yang ditetapkan ke Kota Palembang.
Apalagi, berdasarkan penilaian, selama dua kali penerapan PSBB memberikan hasil positif.
Dari 15 indikator penilaian Palembang mendapatkan perbaikan skor menjadi 1,9 dari sebelumnya berada di zona merah dengan nilai 1,8 saat PSBB tahap pertama.
“Kita simpulkan untuk tidak melanjutkan PSBB, tapi lebih kepada penegakkan disiplin protokol kesehatan. Selama penerapan ini tidak ada batasan waktu dan sanksi seperti saat PSBB dijalankan,” kata Harnojoyo, Rabu (17/6/2020).
Ia menyebutkan, selama pelaksanaannya, Pemerintah Kota Palembang bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 berupaya memaksimalkan upaya edukasi ke masyarakat sehingga benar-benar menjalankan protokol kesehatan selama beraktivitas.
“Sifatnya lebih humanis dan mengimbau masyarakat. Walau tanpa batas waktu, evaluasi tetap kita lakukan berkala,” katanya.
Selain itu, dia menegaskan semua aturan pelaksanaan penegakkan disiplin protokol kesehatan akan mengacu kepada aturan teknis dari Pemerintah Pusat. Pemerintah Daerah akan mengikuti arahan dan menyesuaikan aturan dengan kondisi di daerah.
Termasuk sekolah, moda transportasi, rumah ibadah dan lainnya mengikuti surat edaran kementerian yang mengedepankan protokol kesehatan.
“Apapun istilahnya, ini adalah upaya kita menuju new normal,” ujar Harnojoyo.
Sementara itu, Kapolrestabes Palembang, Kombespol Anom Setiadji, mengatakan, selama penerapan PSBB tahap pertama dan kedua di Palembang tren perbaikan penyebaran kasus Covid-19 terlihat. Didalamnya pun sudah dilakukan penegakkan disiplin protokol kesehatan.
Seperti di beberapa pusat bisnis seperti mal telah menjalankan protokol kesehatan dan membantu pemerintah dalam mencegah penyebaran Covid-19.
“Tinggal fokus kita ke depan adalah bagaimana menata pasar. Semua personel akan dikerahkan untuk menggugah kesadaran masyarakat.”
Anom menegaskan, untuk personel tidak dikurangi tetap menyiagakan 1.752 personel gabungan yang akan membantu mengoptimalkan penegakkan disiplin Covid-19 yang humanis.
“Tidak dikurangi masih sama untuk pengawasan disiplin protokol kesehatan,”tandasnya.(rill/ern)