Seminar Hasil Penelitian Naskah Kuno Ogan Komering Ilir – Sumatera Selatan

Palembang,The8news.com
Seminar Hasil Penelitian Naskah Kuno Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan yang mana kegiatan ini adalah kegiatan lanjutan dari pada kegiatan sebelumnya yang sudah di laksanakan pada tanggal 28 Oktober 2020 pada acara Sosialisasi Naskah Kuno di Hotel Swarna Dwipa kini kembali di gelar di Ballroom Hotel Grand Inna Daira Palembang, Sabtu (28/11/2020).
Muhammad Awaluddin Al- Kirom sebagai Ketua Pelaksana Naskah Kuno Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan menuturkan bahwa, acara ini tentang seminar hasil penelitian Naskah Kuno Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan mengenai pemaparan hasil kajian naskah kuno dan pembedahan naskah kuno Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan.
Ia mengatakan bahwa, setelah kami memberikan kajian naskah kuno ini diharapkan anak-anak muda di Sumatera Selatan terkhusus di Ogan Komering Ilir bisa menggali dan mengembangkan potensi-potensi yang ada didalam naskah kuno tersebut karena dalam naskah kuno tersebut terdapat lokalitas keagamaan.
“Sehingga, ketika kita menemukan lokalitas keagamaan ini, kita bisa menemukan jati diri atau identitas diri sebagai anak muda sumsel. Hal ini mengacu pada, menjaga warisan budaya kita. Karena anak muda sekarang identik dengan dunia barat yang terkesan melupakan budaya luhur kita dan hal ini lah yang perlu kita tingkatkan dalam hal ini seperti tercatat di naskah kuno mengenai kekayaan intelektual masalalu yang dituangkan oleh para tokoh-tokoh agama kita yang ada di dalam manoscrip,” ucapnya
Sehingga, dapat mengkaji lebih dalam lagi tentang naskah kuno itu sendiri kemudian bisa disampaikan kepada orang-orang yang awam dan harapan nya bisa menyebar luas.
Senada dengan Pembedah Naskah Kuno Ogan Komering Ilir Prof. Dr. H. Duski Ibrahim, MA, bahwa ia melihat kegiatan ini sangat positif dalam rangka menggali khazanah ilmu pengetahuan yang ada di dunia melayu dalam hal ini didaerah Komering dan Sumatera Selatan.
“Umumnya kita melihat bahwa suatu kajian yang seperti ini, ini sudah lama sekali tertinggal atau ditinggalkan oleh komunitas nya oleh karena itu saya mengatakan bahwa kegiatan ini hendaklah kita jadikan sebagai langkah awal didalam menggali kembali khazanah-khazanah yang sangat berharga tersebut. Banyak potensi yang bisa kita gali, potensi yang pertama bahwa para ulama-ulama kita disamping sangat kompeten dan mengusai khazanah Islam tetapi dia juga ketika akan menerapkannya kedalam masyarakat dia juga melihat kondisi konteksual dari masyarakat itu sendiri sehingga terkadang apa yang dipikirkannya dan ditulisnya dalam naskah itu berbeda dengan apa yang telah dituliskan oleh ulama-ulama di timur tengah,” bebernya
Peraih Fasilitas Kementrian Kebudayaan Daud Bengkulah pun juga ikut menambahkan, mengenai naskah kuno ini bisa disebut dengan manoscript yakni naskah tulisan tangan yang ditulis umurnya kurang lebih 50tahun. Ini merupakan benda sejarah yang perlu dikaji dan dikembangkan.
“Sebenarnya pembinaan ini sudah di mulai oleh Prof. Dr. H. Duski Ibrahim, MA di Pascasarjana UIN Raden Fatah Palembang, jadi ada kajian rabuan membahas tentang naskah-naskah kuno yang ada di Kota Palembang mengenai pesertanya bebas bisa sarjana ataupun tidak juga boleh ikut serta namun, di pandemi covid-19 saat ini pengkajian lewat zoom,” beber Daud.
Daud menambahkan bahwa Bedah buku naskah kuno Ogan Komering Ilir ini ada banyak ragam isi naskah OKI mengenai tentang geonologi, surat guru dengan murid, tassawuf, buku tentang mengetahui batu seperti bagaimana batu ini ada isinya pasti bergerak-gerak dan itu ada didalam naskahnya.
“Kegiatan kita ini membahas naskah kuno sastra tentang kelapa menceritakan tentang kitab tassawuf ahlussunnah waljama’ah, nasihat untuk orang yang belajar agama bahwa belajar itu harus ada syari’at, tarekat, hakikat dan ma’rifat itulah kenapa ada sabutnya, batoknya, kelapanya dan saripatinya,” katanya
Kendati demikian, ia berharap agar kedepannya, lebih di syiarkan lagi dan dikembangkan lagi. “Kalau mungkin sekarang terbatas hanya Komering mungkin nantinya akan ada naskah Muara Enim, Banyusasin dan meranah ke Nasional,” harapnya (Niken)