KBA “Satu Indonesia” Meski Gugur dan Layu

Palembang,The8news.com
PT Astra International Tbk berkomitmen peduli terhadap kesejahteraan masyarakat Indonesia,hal tersebut telah di buktikan dengan banyaknya program yang telah di motori oleh perusaahan yang mempunyai nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp 280,3 triliun itu. diantaranya Astra Untuk Indonesia Sehat, Astra Untuk Indonesia Cerdas, Astra Untuk Indonesia Hijau dan Astra Untuk Indonesia Kreatif.
Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, PT Astra International Tbk menerapkan perpaduan yang berimbang pada aspek komersil bisnis dan sumbangsih non bisnis, melalui program tanggung jawab sosial yang berkelanjutan dibidang pendidikan,lingkungan serta pengembangan usaha kecil dan menengah juga kesehatan.melalui sembilan yayasan yang dibinanya .
Salah satu program kontribusi sosial berkelanjutan, yakni Kampung Berseri Astra (KBA) dan Desa Sejahtera Astra (DSA), KBA merupakan suatu daerah dengan lingkungan bersih, hijau dan dihuni oleh masyarakat yang sehat, cerdas dan produktif.
Ialah Desa Sejahtera Astra yang berlokasi di Kendal, Jawa Tengah, saat ini desa tersebut merupakan daerah penghasil minyak atsiri yang terbuat dari ekstrak berbagai macam tumbuhan yang dipercaya memiliki manfaat untuk kesehatan.
Dalam Workshop Lingkungan 2020 yang diadakan secara virtual,selasa (10/11/2020) lalu,Astra dan tim Corporate Communications Grup Astra mengajak rekan media untuk mengunjungi dan melihat proses pembuatan minyak atsiri bersama penggerak DSA di Kendal.
Ketua Tim penggerak DSA Kendal Khafidz Nasrullah mengatakan Sejak membina DSA di Kendal pada Juli 2019 hingga saat ini, Astra terus memotivasi dan membina masyarakat di sana untuk menanam serai (sereh) wangi, mengumpulkan daun cengkih sekaligus mengolah bahan baku dari minyak atsiri atau dikenal juga sebagai essential oil.
Diungkapkan Hhafidz, dahulu tembakau menjadi satu-satunya komoditas utama. Namun, karena prospek ke depan dianggap tidak terlalu baik, tembakau pun ditinggalkan. Masyarakat mulai menanam sayuran dan buah, seperti cabai, kubis dan jambu biji. Lalu pemerintah meluncurkan program Desa Mandiri Energi sekitar tahun 2012.
“Masyarakat mendapat bibit jarak pagar untuk ditanam dengan harapan dapat diolah dan menghasilkan biodiesel, tapi ternyata,belum memberikan hasil yang optimal,” kata Khafidz.
Hal itu membuatnya berinisiatif mencari tanaman alternatif untuk dibudidayakan bersama masyarakat. Pilihannya jatuh pada cengkih dan sereh wangi. Tahun 2013, dengan motivasi untuk berkembang, Khafidz mengajak masyarakat untuk masuk ke sebuah bidang usaha baru, yakni minyak atsiri.
Minyak atsiri merupakan minyak olahan yang dihasilkan dari berbagai bagian tumbuhan seperti akar, kulit, batang, daun, bunga dan biji.
“Untuk minyak atsiri berbahan baku cengkih,yang digunakan hanya daun yang berguguran atau layu. Daun cengkih yang sudah jatuh ketanah memiliki kandungan minyak yang lebih tinggi ketimbang yang masih di pohon”,katanya.
Saat ini Desa tersebut dikenal dengan desa pengekspor minyak Atsiri,”terimakasih Astra telah memotivasi dan membina kami,sehingga kami terus medapat pengetahuan, keterampilan dan penghasilan terutama buat desa kami menjadi terkenal” tandasnya.
Sementara itu Chief of Corporate Affairs Astra Riza Deliansyah mengatakan,Melalui program Kampung Berseri Astra, masyarakat dan perusahaan dapat berkolaborasi untuk bersama mewujudkan wilayah yang bersih, sehat, cerdas, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah Kampung Berseri Astra.
“Hingga saat ini Astra telah membina 116 KBA dan 755 DSA di 34 Provinsi Indonesia. Astra senantiasa melakukan pengembangan kepada masyarakat di pedesaan dalam berinovasi untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan mandiri,katanya.
Dirinya berharap melalui program KBA dan DSA, Astra dapat meningkatkan tenaga baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat ,“Melalui program KBA dan DSA, Astra dapat meningkatkan tenaga kerja baru lebih dari 11.000 orang, dan meningkatkan pendapatan masyarakat yang terlibat lebih dari 36%. Pencapaian tersebut merupakan kolaborasi hebat antara pemerintah, swasta, universitas, dan stakeholders lainnya, dan tak kalah penting adalah tokoh penggerak wilayah masing masing,” ujar Chief of Corporate Affairs Astra Riza Deliansyah.
Dengan adanya peningkatan jumlah tenaga kerja baru dimasa pandemi covid 19 diharapkannya dapat berkontribusi membantu mengurangi jumlah pengangguran di seluruh Indonesia.(ern)