Bastari : Disanksi Tegas, Jika Ada Kontraktor Bekerja Asal-asalan

PALEMBANG, The8news.com | Memasuki Januari 2025, panjang jalan di Kota Palembang sekitar 698 kilometer, diharapkan layak jalan tanpa lubang.
Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palembang H Achmad Bastari Yusak, mengatakan bahwa dari kondisi sebelumnya, sekitar 1.254 ruas jalan itu mengalami kerusakan yang bervariasi.
“Alhamdulillah, di penghabisan tahun 2024 lalu target jalan yang sudah kita tingkatkan mencapai 90 persen dalam kondisi mulus,” jelas Bastari di ruang kerjanya, Jumat, 3 Januari 2025.
Menurut Bastari, beberapa ruas jalan yang sudah ditingkatkan kualitasnya, Jalan Sosial KM 5, Jalan HM Idrus Musa, Jalan Husin Basri, Jalan Darma Mulya, Jalan Kampung Serang Semarang Borang, Jalan Tansa Trisna, dan Jalan Sunarna.
“Kami berharap agar jalan-jalan lain yang belum sempat diaspal akan dituntaskan pada tahun ini,” ujarnya.
Bastari berharap ke masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan, sehingga saluran air menjadi tersumbat dan akan menyebabkan adanya genangan air di kawasan itu.
Jika kondisi ini terjadi, kata Bastari, maka jalan-jalan yang kondisinya sudah ditingkatkan akan kembali hancur.
Bastari menjelaskan, jalan-jalan yang sudah ditingkatkan itu dikerjakan oleh kontraktor yang berpengalaman.
“Jika ada kontraktor yang bekerja asal-asalan, kita akan memberikan sanksi berat,” tegasnya.
Dari semua jalan yang ada, kata Bastari, target dari PUPR jalan yang sudah ditingkatkan kualitasnya itu, baik tanpa lobang sekitar 90 persen.
Bastari juga mengakui, dari poros jalan yang sudah diperbaiki, masih ada kontraktor yang mengerjakan proyek secara asal-asalan seperti perbaikan Jalan Sosial yang tak jauh dari lapangan perekos, akhirnya belum sebulan setelah dikerjakan, kondisinya rusak kembali.
Sesuai rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD), ucap Bastari, proyek jalan yang belum selesai di tahun 2024 lalu akan diteruskan tahun 2025 ini. “Pokoknya jalan baik Kota Palembang bisa mencapai 85 persen,” tukasnya.
Bastari juga menjelaskan bahwa ada ruas jalan bekas galian instalasi pengolahan air limbah yang belum diperbaiki. “Karena proyek air limbah itu belum selesai dikerjakan,” pungkasnya. (anto narasoma)