Ditemukan Prasasti Kedua,Ini Respon Walikota Palembang dan Ketua Puskass

Poto:
Ketua Puskass Dr Dedi di sela-sela penemuan prasasti zaman Belanda disisi sebelah kanan kantor Walikota Palembang, Rabu (15/1).
Palembang, The8news.com – Atas perintah Pj. Walikota Palembang, Dr. Cheka Virgowansyah . Tim kerja Pusat Kajian Sejarah Sumatera Selatan (Puskass) , Rabu (15/1) sekira pukul 09.30, menginisiasi penggalian kembali prasasti kedua tentang peletakan batu pertama pendirian Kantor Walikota Palembang pada September 1929 oleh Walikota Palembang zaman Belanda Ir. R.C.A.F.J. Le Cocq d’Armandville.
Adapun tim kerja Pusat Kajian Sejarah Sumatera Selatan (Puskass) terdiri dari Dr Dedi Irwanto, selaku (Ketua ) dan anggota Kemas Ari Panji , Dudy Oskandar, Hidayatul Fikri (Mang Dayat) bersama tim kerja Office Museum Kantor Walikota Palembang yang juga perupa Sumsel terdiri dari Wiji Suryanto , Astohari (Totok) dan Een .
Pj. Walikota, Dr. Cheka Virgowansyah, pada kesempatan itu mengatakan bahwa prasasti ini adalah temuan kedua , sebelumnya telah ditemuan prasasti pertama di sisi kanan sekira dua bulan lalu.
“Temuan kedua ini ada di sisi kirinya, jadi prasasti ini sepasang. Untuk menggalinya saya minta tim Puskass untuk menginisiasi. Agar temuan ini bisa utuh seperti dimasanya”, ujar Cheka.
Senada, Ketua Puskass, Dr. Dedi Irwanto mengatakan , Temuan prasasti kedua ini berbeda dengan prasasti pertama. Kita belum baca secara utuh. Sebab penggaliannya belum selesai.
” Saya perkirakan, prasasti pertama di sisi kanan menarasikan riwayat pembangunan gedung sekaligus peresmian gedung. Sedangkan, prasasti kedua ini menarasikan peletakan batu pertama pembangunan yang dimulai sejak September 1929 oleh Walikota Nessel van Lissa”, tutur ketua Puskass, Dr. Dedi Irwanto.
Menurut Kemas Ari Panji
anggota Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Palembang yang juga anggota tim kerja Puskass, prasasti kedua ini sengaja ditutup rapi dengan semen pada masa pendudukan Jepang 1942-1945.
“Jepang mengkalmufalsekan gedung walikota dengan mencat hitam gedung ini. Selain itu, Jepang juga menutup jejak-jejak Belanda pada gedung ini. Termasuk kedua prasasti di sisi kanan dan kiri gedung”, kata Kemas Ari Panji.
Penggalian ini juga disaksikan Kepala Bappeda Litbang Kota Palembang Ir. H. Harrey Hadi, M.S, Surakhman selaku Kabid aset Kota Palembang, Youtuber beken Palembang Mang Dayat dan mahasiswa Pendidikan Sejarah Unsri.
“Kita ikut mendokumentasikan penemuan ini. Semoga penemuan ini dapat menambah perbendaharaan pembelajaran sejarah kita. Sekaligus sebagai kebanggaan kami terhadap pembangunan kota. Yang di modernisasikan sejak masa kolonial”, ujar Indra Alam Prawiranegara yang dilibatkan dalam mendokumentasikan temuan prasasti kedua ini. (Red)