Uncategorized
Herman Deru Hadiri Kegiatan Bahtsul Masa’il PWNU
PALEMBANG,the8news.com – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru menghadiri sekaligus menjadi narasumber pada kegiatan Bahtsul Masa’il, di Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumsel Jl. Mayor Salim Batu Bara Lorong Nurul Huda Palembang (21/8).
Kegiatan yang mengusung tema “Pentingnya Sinergitas Ulama dan Umaroh dalam menangkal Paham Radikalisme” diselenggarakan oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (NU) Sumsel, merupakan kegiatan yang rutin digelar setiap tiga bulan sekali, yang dilaksanakan oleh pengurus wilayah NU Provinsi Sumsel.
Gubernur Provinsi Sumsel yang juga sebagai Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Provinsi Sumsel H. Herman Deru dalam sambutannya mengatakan, Provinsi Sumsel merupakan salah satu provinsi yang sangat sejuk bebas dari perpecahan antar umat beragama.
“Ini tidak lepas dari sentuhan-sentuhan para tokoh agama yang selalu intens, baik dalam organisasi formal maupun melalui Forum Ulama dan Umaro,” tuturnya
Menurutnya, banyak sekali organisasi di Provinsi Sumsel ini esensinya mengajak untuk kebersamaaan, terlebih Provinsi Sumsel saat ini masih bertahan dengan status zero konflik.
“Ini tercermin dari beberapa rumah ibadah di Provinsi Sumsel berdampingan ada masjid, vihara, gereja tempatnya tidak berjauhan. Ini menandakan kita warga negara yang dewasa menyikapi perbedaan,” katanya.
Herman Deru menegaskan, ancaman bangsa Indonesia saat ini adalah darurat narkoba hingga ke daerah pelosok negeri, untuk itu ia berinisiasi untuk membentengi masyarakat Provinsi Sumsel terutama yang berada di daerah dengan program “satu desa satu rumah tahfidz.
“Tentang hasrat Saya dan hasrat kita semua untuk menjadi tuan rumah muktamar NU, upaya Saya sebagai Gubernur akan memfasilitasi ini jika kita ditunjuk. Saya informasikan Pemprov Sumsel ada program satu desa satu rumah tahfidz, sudah berjalan dengan baik tapi alangkah baiknya kalau NU terikat langsung. Saya lihat banyak manfaat nya sebagai benteng untuk bangsa ini,” pungkasnya. (Rel/hms)