Palembang
Hasil Hitung Cepat KPU, Dodi – Giri Unggul
Palembang,the8news.com — Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan perhitungan cepat untuk seluruh pelaksanaan pilkada serentak di Indonesia yang dapat diakses di website resmi KPU yakni https://infopemilu.kpu.go.id/pilkada2018/hasil/cepat/t1/sumatera_selatan.
Seperti yang di lansir detiksumsel.com, untuk di Sumsel berdasarkan data yang masuk dari 9.236 TPS dari total 16.903 TPS di Sumsel, paslon gubernur dan wakil gubernur Sumsel nomor urut empat Dodi-Giri unggul dengan peraihan 702.520 suara (34,80%) disusul paslon nomor urut satu HD-MY 674.246 suara (33,40%), kemudian paslon nomor urut tiga Ishak-Yudha 425.001 suara (21,05%) dan paslon nomor urut dua Aswari-Irwansyah 216.849 suara (10,74%).
“Jadi, usai di TPS direkap di Kecamatan, lalu ditingkat Kabupaten/Kota, dan Provinsi. Itu sesuai jadwal yang telah ditentukan,” ungkap Ketua KPU Sumsel, Aspahani.
Dijelaskan, hal-hal yang terjadi pasca proses pemungutan suara perhitungan juga riskan seperti gugatan, karena itu pihak KPU juga punya data kontrol untuk mengetahui perolehan suara di TPS dengan menggunakan informasi dan teknologi saat real count.
Terkait banyaknya lembaga survei yang hitung cepat, dia menyikapinya sebagai bagian dari dinamika demokrasi. “Ya, bisa saja menjadi acuan dan pedoman, khususnya bagi paslon, tapi yang jelas KPU Sumsel punya data sendiri,” bebernya.
Terkait banyaknya lembaga survei yang hitung cepat, dia menyikapinya sebagai bagian dari dinamika demokrasi. “Ya, bisa saja menjadi acuan dan pedoman, khususnya bagi paslon, tapi yang jelas KPU Sumsel punya data sendiri,” bebernya.
Lanjutnya, kalau hasil hitung cepat lembaga tersebut memang tidak jauh beda dengan KPUD Sumsel, berarti lembaga hitung cepat tersebut dianggap dengan metodologi yang baik.
“Kalau berbeda jauh artinya praktiknya tidak baik. Metodologi yang digunakan lemah,” ujarnya.Tapi Aspahani berharap, hasil hitung cepat jangan sampai menimbulkan permasalahan.”Untuk lembaga hitung cepat ada pemantaunya,” tukasnya.
“Kalau berbeda jauh artinya praktiknya tidak baik. Metodologi yang digunakan lemah,” ujarnya.Tapi Aspahani berharap, hasil hitung cepat jangan sampai menimbulkan permasalahan.”Untuk lembaga hitung cepat ada pemantaunya,” tukasnya.
Sementara itu, paslon nomor urut empat Dodi-Giri tetap menunggu hasil real count dari KPU. “Kita tungfu hasil real count KPU dan tahapannya sudah dimulai. Kita ciptakan pilgub Sumsel yang kondusif, untuk capaian hasil quick count KPU sekarang kita biarkan berjalan,” pungkasnya.
Diketahui, di Kota Lubuk Linggau paslon nomor urut empat unggul dengan capaian 37.171 suara, disusul paslon nomor urut tiga 25.280 suara, paslon nomor urut satu 21.645 suara, dan paslon nomor urut dua 21.096.
Selain itu, paslon nomor urut empat juga menang telak di Kabupaten Muba, yakni capaian 62.56 persen dengan data yang masuk 96.3 persen. Kemudian, peraihan suara tertinggi juga didapatkan di daerah Muara Enim-Prabumulih-PALI dengan capaian 38.95 persen sedangkan paslon nomor urut satu 33.57 persen.Kemudian, di daerah Besemah yakni Lahat-Empat Lawang-Pagaralam Dodi unggul 37.77 persen, sementara HDMY 18.29 persen, Ishak-Yudha 18.59 persen, dan Aswari-Irwansyah 25.36 persen.
Selain itu, paslon nomor urut empat juga menang telak di Kabupaten Muba, yakni capaian 62.56 persen dengan data yang masuk 96.3 persen. Kemudian, peraihan suara tertinggi juga didapatkan di daerah Muara Enim-Prabumulih-PALI dengan capaian 38.95 persen sedangkan paslon nomor urut satu 33.57 persen.Kemudian, di daerah Besemah yakni Lahat-Empat Lawang-Pagaralam Dodi unggul 37.77 persen, sementara HDMY 18.29 persen, Ishak-Yudha 18.59 persen, dan Aswari-Irwansyah 25.36 persen.
Paslon nomor urut empat juga selisih tipis dengan paslon nomor urut satu pada hasil survei Charta Politika. Yakni, paslon nomor urut satu mendapatkan peraihan suara 34.12 persen, paslon nomor urut empat 34.04 persen, paslon nomor urut tiga 20.05 persen, dan paslon nomor urut dua 11.08 persen dengan hasil data yang belum final.(tim)
