Palembang,the8news.com — Dari laporan masyarakat, adanya Sekolah Taman Kanak -Kanak, dan Sekolah Dasar yang sangat dekat dengan Tower SUTET Milik PLN, Lembaga Aliansi Indonesia Wilayah Sumatera Selatan yang di Ketuai oleh Syamsoe Djusman angkat bicara.
Syamsoe mengatakan, Tower milik PLN yang tinggi nya sekitar 25 meter tersebut sangat membahayakan bagi anak anak yang bersekolah di tempat tersebut apalagi jarak dari tower ke sekolah tersebut hanya berjarak sekitar 10 meter saja, selain dampak radiasi bagi siswa siswi yang masih di bawah umur tersebut, hal lain juga adalah jika terjadi hal yang tidak kita inginkan seperti robohnya tower tersebut, jelasnya.
Ditambahkannya, Bahaya lain adalah gangguan kesehatan organ dalam, yang ditimbulkan dari radiasi gelombang elektromagnetik yang terpancar dari aliran listrik pada konduktor alias kabel dan menara sutet, untuk itu, seharusnya pihak My School Indonesia harus memenuhi persyaratan mendirikan Sekolah di sekitar SUTET agar terhindar dari resiko bahaya dampak terhadap kesehatan, bebernya.
” Dampak radiasi yang ada dari tower SUTET tersebut memang sifatnya tidak secara langsung berdampak, namun tetap terjadi, hanya saja waktunya agak panjang tergantung ketahanan tubuh anak-anak itu sendiri, tetapi yang namanya anak anak kekebalan tubuhnya masih rentan jadi, kemungkinan dampak radiasi tetaplah membahayakan kesehatan dan motorik otak anak anak ke depannya” kata Syamsoe.
Menurut Syamsoe setelah menerima laporan dari masyarakat pihaknya langsung datang ke My School Indonesia di Jalan MP Mangkunegara No 5 Bukit Sangkal kec. Kalidoni, tersebut dan benar jarak tower SUTET ke MY Schooll Indonesia hanya berjarak sekitar kurang lebih sepuluh meter dan ketinggian Tower mencapai 25 meter,” Bagaimana jika tower SUTET itu roboh dan mengenai gedung My School Indonesia yang berlantai tiga tersebut” , ungkapnya.
Syamsu sangat menyayangkan pihak My Schooll tidak memperhatikan dampak kesehatan serta keselamatan siswa siswinya yang masih di bawah umur tersebut, karena setelah pihaknya melakukan investigasi, ” bahwa Tower SUTET telah berdiri hampir 15 tahun sedangkan My School Indonesia baru sepuluh tahun”.
” Jadi Pihak My School Indonesia telah mengetahui adanya tower SUTET dan bahaya bagi kesehatan serta keselamatan siswa siswinya, kok masih mendirikan sekolah di tempat tersebut”, apalagi pantauan kami pihak My School sekarang menerima siswa usia dini ( TK ) mulai dari umur dua tahun, ungkapnya.
Sementara itu Kepala sekolah My School Indonesia, Yohanes saat di konfirmasi melalui via telepon mengatakan bahwa saat akan mendirikan sekolah “My School Indonesia” pihaknya telah memenuhi kriteria sesuai prosedur, dan mendapat izin dari berbagai dinas untuk kelayakan dan persyaratan dalam mendirikan sebuah Sekolah, Sehingga tidak ada permasalahan jika pihaknya membuka sekolah yang dekat dengan tower tersebut.
“sebelum kami membuka sekolah ditempat ini, kami telah memenuhi kriteria sesuai prosedur dan mengurus semua izin izinnya termasuk izin dari dinas kesehatan, dinas pendidikan, dinas lingkungan hidup (mengenai amdal), dinas pemadam kebakaran bahkan dari dinas perhubungan “, tandasnya.(ern)
Post Views: 62