Ratusan Hektar Sawah di Desa Epil nyaris Gagal Panen

MUBA, The8news.com – Ratusan hektar sawah petani di desa Epil kecamatan Lais Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) terancam gagal panen. Hal ini terjadi karena bencana banjir yang melanda persawahan.
“ kurang lebih 419 hektar lahan sawah petani yang berasal dari 13 kelompok atau sekira 325 warga desa epil terancam gagal panen. Karena bencana banjir yang telah merendam persawahan warga di desa epil.epil, airnya naik sangat cepat sehingga merendam ratusan hektar persawahan warga desa epil,” Ungkap Aminudin salah seorang petani, Selasa (13/9/2022).
Amiruddin mengaku belum dapat beraktivitas seperti biasanya sebab lahan pertanian kami terdampak banjir sehingga dirinya mengalami kerugian yang cukup banyak
Senada yang dikatakan ujang, luasan areal sawah yang terdampak banjir mencapai ratusan hektar. akibat banjir dirinya dan petani lainnya terpaksa harus gagal panen karena terdampak banjir yang mengakibatkan padi membusuk akibat terendam.
Dirinya berharap kepada dinas pertanian ada langkah dan kebijakan dari pemerintah kabupaten terhadap lahan pertanian kami yang terdampak banjir ini. Karena kami tidak bisa panen dan rugi besar. Biasanya kami dapat panen dalam 1 hektar sawah, bisa mencapai 1 ton padi.
” Sekarang yang kami panen paling dapat dua ratus kilogram, untuk tanam yang akan datang kami tidak punya bibi padi,” Katanya.
Kepala desa Epil Armedi saat dikonfirmasi melalui WhatsApp mengatakan pada saat dirinya menjabat Kepala Desa Baru kali ini petani gagal panen akibat dampak banjir. Saya sangat prihatin kepada petani yang terdampak banjir mengakibatkan terjadinya gagal panen. warga mengeluh satu-satunya mata pencaharian yang di andalkan tersebut adalah bertanam padi.
Dia berharap dengan adanya warga gagal panen ini,pemerintah dapat membantu bibit padi terhadap warga yang terdampak banjir tersebut, saya selaku Pemerintah Desa sangat prihatin dengan warga saya yang mengalami gagal panen
Air sangat cepat naik merendam lebih kurang 419 hektar sawah yang terdiri dari 13 kelompok tani sehingga membuat petani nyaris gagal total untuk panen. Kalau saya lihat dari survei lansung ke lapangan hanya ada 2 orang yang bisa panen, itu pun tidak seberapa paling satu kintal – duakintal.
” Mengingat mereka itu mata pencahariannya dari pertanian sawah. Saya berharap kepada pemerintah khususnya pertanian, mohon petani yang gagal panen tersebut untuk di bantu bibit padi, agar mereka bisa tanam padi lagi”, Harap Armedi. (Wan