Andi Bangga Areal Kerja Perumda Tirta Musi Dijadikan Wisata Belajar
PALEMBANG, The8news.com – Lajunya perkembangan usaha air bersih dari PDAM Tirta Musi ke Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Musi banyak memberi keuntungan sosial bagi dunia pendidikan di Sumatera Selatan.
Sebab kawasan kantor produksi air bersih Perumda Tirta Musi yang begitu indah, asri, dan terkesan intelektual, dijadikan wisata belajar bagi siswa sekolah dasar, SMP, SMA, dan mahasiswa.
Direktur Utama Perumda Tirta Musi Palembang, Andi Wijaya menjelaskan bahwa kehadiran para siswa ke kawasan air bersih tak hanya sekadar kunjungan wisata, tapi tujuan utama mereka adalah menyerap ilmu cara mengelola air sungai yang dicermari berbagai sikap buruk masyarakat, dapat dijadikan air bersih.
“Kehadiran para siswa yang datang ke kawasan Perumdam Tirta Musi, sangat menggembirakan kami. Itu artinya, segala upaya dan kerja keras yang dilakukan para personal kami benar-benar menyentuh kebutuhan belajar bagi masyarakat pelajar,” jelas Andi Wijaya, Rabu (27/11/2024).
Menurut Andi, kehadiran para pelajar yang disertai pendidiknya kerap kali bertanya ke soal pengelolaan air bersih sehingga dijadikan air minum bagi masyarakat pelanggan Perumda Tirta Musi.
Karena itu Andi Wijaya selalu menjelaskan kebutuhan utama masyarakat yang didasarkan pada air bersih dan higenis.
“Kita memiliki program pengolahan air limbah yang kita kelola dengan sistem IPAL. Sistem inilah yang melakukan pengelolaan air limbah dengan progres layak pakai setelah dikelola dengan ketentuan baku,” terang Andi.
Bagaimana progres pengelolaan air baku hingga terbebas dari pencemaran lumpur dan sampah berbahaya?
Andi mengatakan bahwa Perumda Tirta Musi melalukan upaya pembersihan dan penjernihan air dengan sistem IPAL.
Di hadapan para pendidik dan pelajar yang datang ke lokasi institusinya, Andi menjelaskan hal-hal terkait progres instalasi pengelolaan air limbah (IPAL).
Air limbah yang dikelola dengan sistem IPAL, kata Andi, merupakan air limbah rumah tangga atau domestik, yang berasal aktivitas mandi, mencuci, dan toilet.
Pertama, jelas Andi, air limbah yang akan dikelola, dialirkan terlebih dahulu ke jaringan pipa, kemudian air itu ditampung ke stasiun pompa.
“Setelah itu diolah di IPAL, dan kemudian air yang sudah layak dialirkan ke sungai lagi itu, dapat mengurangi kekeruhan karena dicemari berbagai dampak di antaranya limbah rumah tangga dan lumpur alami,” urai Andi kepada pendidik dan siswa yang berwisata pendidikan ke areal pengolahan air minum Perumda Tirta Musi tersebut.
Air yang sudah dikelola di IPAL, tukas Andi, kemudian dikelola lagi setelah air itu bebas dari cemaran lumpur dan sampah rumah tangga yang sudah dialirkan ke sungai.
“Dalam hal air bersih untuk dikonsumsi masyarakat, kami harus benar-benar selektif, karena harus memenuhi standar kesehatan bagi masyarakat pelanggan,” urai Andi di hadapan sejumlah guru, siswa dan mahasiswa yang berwisata pendidikan di areal Perumda Tirta Musi.
Sebagai pemimpin (dirut) di Perumda Tirta Musi, Andi sangat bangga atas kehadiran siswa sekolah dasar, siswa SMP, SMA, dan mahasiswa yang memanfaatkan suasana lingkungan sebagai bahan pembelajaran. (Anto Narasoma)