Muratara, The8news.com – Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daera (DPRD) Muratara Hadi Subeno menyayangkan dengan adanya kekosongan kendaraan Ambulance di Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di Pauh Kecamatan Rawas Ilir Kabupaten Musirawas Utara (Muratara) Sumsel, menyebabkan Mahatop (50) warga Desa Pauh meninggal di Puskesmas untuk dibawa pulang dengan menggunakan kendaraan Carry pick up, Selasa (15/6).
Menurut Hadi Subeno Politisi dari Partai Bulan Bintang(PBB) mengakui pihaknya tidak ingin adanya kejadian seperti ini dalam wilayah Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), di saat masyarakat membutuhkan apa yang diharapkan mereka pasilitas dari Negara tidak ada.
“Sangat memilukan,melihat warga meninggal menggunakan kendaraan Caryy pick up di mana disaat warga membutuhkan seola-ola pemeritah tidak hadir,” tutur Subeno dengan rasa sedih.
Subeno menyebut, setelah kejadian ini pihaknya telah melakukan pemanggilan terhadap seluruh Kepala Unit Teknis Daerah (KUPTD) Puskesmas yang ada di Muratara, serta kepala Dinas Kesehatan dan Pihak RSUD Rupit untuk dimintai keterangan terkait pasilitas Kendaraan Ambulance, agar tidak terjadi lagi kejadian seperti ini
“Dari hasil pertemuan tadi keterangan dari pihak yang kita panggil bahwa kendaraan ambulans hanya ada 4 unit dan itu ditarik ke Pemkab atas intruksi yang ditandatangani oleh Sekda dan dikelola oleh bagian aset untuk diadakan pemeriksaan, ternyata kendaraan ambulans Pauh itu rusak, hingga saat ini masih dibengkel,” kata Ketua Komisi II DPRD Muratara Hadi Subeno.
Di tempat yang sama Haruci Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (KUPTD) Puskesmas Pauh menjelaskan, pihaknya mengakui bahwa ada warga Pauh 1 yang meninggal di Puskesmas pulang kerumah duka tidak menggunakan ambulans, tetapi menggunakan kendaraan carry pick up.
Ini disebabkan karna menurut Haruci, pada tanggal 29 April 2021 dirinya mendapat perintah dari Kepala Dinas Kesehatan melalui WhatsApp bahwa mobil dinas ambulans4x4 harus dibawa ke Pemkab untuk diperiksa kondisinya.
“Setelah diperiksa oleh tim aset Pemkab Muratara ternyata kendaraan tersebut mengalami kerusakan kelahar dobel ,maka kendaraan harus ditinggal untuk diperbaiki, hingga sampai saat ini kendaraan tersebut masih di Bengkel Solihin Lubuklinggau,” ungkap Haruci saat diminta keterangan, Rabu (16/6). (Wancik)