Musi BanyuasinUncategorized

Khawatir Jalan Rusak, Armada Dam Truk Angkutan Batu Koral Kompoi Melintas di Jalan Cor Beton

Poto, Dam Truk angkutan batu koral saat melintad beriringan di jalan cor beton menuju proyek pembangunan jalan di gardu harapan.

MUBA, The8news.com – Proyek pembangunan jalan corbeton di Desa Tanjung Agung Raya yang menggunakan dana APBN tahun 2023, yang baru dikerjakan oleh kontraktor beberapa minggu terakhir ini disoal warga.

Pasalnya, puluhan armada angkutan material proyek cor beton jalan tersebut melalui akses jalan corbeton yang telah selesai dibangun dengan menggunakan kendaraan Dam Fuso. Diduga kendaraan yang akan melintas tidak sesuai dengan spesifikasi kekuatan jalan, dikhawatirkan akan merusak kondisi jalan yang ada.

Permasalahan tersebut terkuak saat rapat pembahasan rencana pembangunan jalan cor beton di wilayah Desa Tanjung Agung Raya, antara seluruh Kepala Desa Tanjung Agung Raya bersama PT Dwi Urip yang dipimpin oleh Camat Lais Marsopi SKM MM didampingi Sekcam Lais Yuandri SSTP.

Turut hadir dalam kesempatan itu, Babinsa Desa Lais dan Teluk Kijing III Serma Oreka, Babinsa TAS dan TAU Serda Hendri P, Kanit Intel Polsek Lais Aipda Suhari, Babinkantibmas Aipda Fajri Aprizal, Humas PT Dwi Urip.

Adapun tuntutan yang disampaikan adalah :
a. Pada saat pengangkutan muatan agregat koral dan cor diharuskan menggunakan armada kendaraan coltdiesel guna menjaga kualitas jalan yang ada.
b. Mengharapkan adanya pemberdayaan tenaga kerja lokal di Desa se-Tanjung Agung Raya dan Teluk Kijing.
C. Meminta pihak perusahaan selanjutnya melakukan upaya komunikasi lanjutan serta berkoordinasi dengan Pemerintah Kecamatan Lais, Pemerintah Desa se-Tanjung Agung Raya, Polsek dan Koramil mengenai upaya pengamanan dan kelancaran kegiatan prospek pembangunan jalan cor beton tersebut.

Menanggapi permasalahan tersebut, Camat Lais Marsopi SKM MM menjelaskan, bahwa rapat hari ini merupakan rapat lanjutan dari rapat fasilitasi permasalahan tentang rencana kegiatan pembangunan jalan cor beton di wilayah Desa se-Tanjung Agung Raya dan Teluk Kijing III Kecamatan Lais, pada tanggal 9 Oktober 2023 lalu.

Terkait permasalahan tersebut, Camat Lais berharap agar kedua belah pihak ada kata sepakat, sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan sesuai harapan.

“Harapan saya, agar pihak pelaksana kegiatan (kontraktor-red) dapat mempertimbangkan usulan warga yang disampaikan oleh seluruh Kepala Desa Tanjung Agung Raya, terutama merekrut tenaga kerja lokal, sehingga kegiatan tersebut dapat berjalan sesuai dengan harapan kita,” pungkasnya.

Terpisah, Pantauan di lapangan Armada angkutan agregat batu koral yang menggunakan dam Foso tersebut melintas di jalan KUD Trijaya – Gardu Harapan beriring iringan (kompoi).

Menurut warga setempat/pengguna jalan Dum Fuso yang melintas di jalan KUD Trijaya – Gardu Harapan menuju proyek dengan cara beriring-iringan (kompoy) , bahkan sebelumnya Malam-malam mobil Fuso lebih besar lagi hingga muatan di perkirakan mrncapai puluhan ton masuk membawa batu koral.

“Armada tronton bawa material batu agregat masuk jalan ini dengan kompoi 3-6 unit mobil, bahkan kalo malam Dum Fuso muatan puluhan ton mrlintad berirngan, kita khawatir jalan yang sudah di bangun ini rusak karena tonase angkutan melebihi kapasitas jalan yang ada”, ujarnya.

Dia juga menambahkan , plang PTPN VII tadi malam jatuh, besar kemungkinan karena di duga di senggol Armada angkutan material proyek yang mengerjakan cor beton.
Gerbang PTP Nusantara 7 itu tinggi lho, kok sampai jatuh?

Senada yang dikatakan mak mak yang tidak mau di sebut namanya ” Plang besi PTPN 7 ini malam tadi jatuh di duga di senggol mobil Molen dan mobil angkutan material proyek cor beton melintas masuk sini besar- besar pak, bahkan mobil dam Fuso bawak Batu Koral kalo lewat beriring -iringan/kompoi, kita hawatir jalan yang sudah di bangun ini tidak bertahan lama”, Katanya. (*)

Post by wan

Related Articles

Back to top button