
Palembang, The8news.com // Mitra Binaan PT Pertamina EP Field Prabumulih, hadirkan energi yang menggerakkan roda perekonomian dan menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan.
Saat covid19 melanda seluruh dunia , perekonomian masyarakat mulai mengalami penurunan dari segi pendapatan, terutama masyarakat menengah kebawah.
Hal tersebutlah yang mendorong pemerintah untuk menggeliatkan perekonomian perumahan dalam masa pandemi.
Tak terkecuali pemerintah Kota Prabumulih yang terus berinovasi memanfaatkan hasil tanaman asli daerah untuk kesejahteraan masyarakatnya.
*Dari banyaknya limbah daun nanas disulap menjadi kain yang bernilai tinggi*
Berawal dari sebuah pelatihan yang diadakan oleh Pemerintah Kota Prabumulih dengan mendatangkan penenun serat nanas dari Jawa Barat, Menghasilkan kelompok Tenun yang menjadi icon Kota Prabumulih dan menunjang perekonomian masyarakat.
Adalah Ibu Rita , salah satu penenun kain serat nanas pertama yang juga merupakan mitra binaan Pertamina EP Prabumulih Field untuk program Pemberdayaan Masyarakat dengan Pemanfaatan Serat Nanas Prabumulih (Raden Mas Prabu).
Ibu Rita sendiri mulai menggeluti penenunan kain serat daun nanas pada tahun 2019 hingga saat ini .
“Saya memulai usaha pembuatan kain serat nanas ini pada tahun 2019 meski sempat vacum , tapi alhamdulillah ditahun 2021 dengan dorongan teman dan keluarga akhirnya saya mulai bangkit kembali”, katanya.
Dirinya mengatakan saat ini telah mempunyai 8 orang karyawan yang menghasilkan satu meter kain untuk satu karyawan dalam satu hari.
“saat ini ada delapan orang yang melakukan penenunan kain serat nanas, dan satu orang menghasilkan satu meter kain perharinya ”, terangnya.
Menurutnya, keberhasilannya saat ini tak lepas dari bantuan yang di berikan PT Pertamina EP, dan baru baru ini PT Pertamina EP Prabumulih Field memberikan bantuan alat produksi berupa Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) dan mesin jahit untuk Kelompok Tenunnya.
Hingga saat ini Kelompok Tenun Serat Nanas bernama Riady yang di pimpin oleh Ibu Rita , mampu memproduksi kain tenun serat nanas yang dikombinasikan dengan benang songket khas Prabumulih.

*Pertamina EP Prabumulih Field Dorong Produk Lokal Terus Berkembang*
Komitmen PT Pertamina EP Prabumulih dalam memberi dukungan terhadap mitra binaan perusahaan dan upaya untuk terus memajukan produk lokal di Prabumulih berhasil nyata.
Dengan program Pemberdayaan Masyarakat dan Pemanfaatan Serat Nanas Prabumulih (Raden Mas Prabu) PT Pertamina EP berupaya mengoptimalkan pertanian nanas zero waste dari hulu sampai hilir.
Manajemen Pertamina EP Prabumulih Field, Adam S. Nasution mengatakan, Terdapat dua kelompok utama yang terlibat dalam program ini, yakni Kelompok Tani Tunas Jaya (hulu) dan Kelompok Tenun Serat Nanas Riady (hilir).
Program ini juga lanjutnya, merupakan manifestasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina EP Prabumulih Field dalam mendorong produk lokal bernilai jual global.
Selain itu, program Raden Mas Prabu juga mendorong penurunan emisi karbon dioksida (CO2) akibat dari pembakaran daun nanas pasca panen.
“Bantuan ini sebagai bentuk dukungan Pertamina EP Prabumulih Field terhadap mitra binaan perusahaan dan upaya untuk terus memajukan produk lokal di Prabumulih.” Ujar Adam.
Tuti Dwi Patmayanti yang merupakan Head Of Comrel & CID Zona 4 menambahkan , Program ini merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat berbasis ekonomi kreatif dengan mengkolaborasikan upaya penyelamatan lingkungan melalui pengurangan limbah kulit dan daun nanas yg diolah menjadi pewarna alami dan serat benang.
“Melalui program csr ini perusahaan mendukung upaya peningkatan kapasitas nasional melalui pengembangan peranan UMKM lokal, sebagai dampak multiflier effect kegiatan migas nasional”, terangnya.
Menurutnya, Pertamina EP Prabumulih Field ingin dapat senantiasa menghadirkan energi yang menggerakkan roda ekonomi, dan energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan.
Hal ini juga menjadi salah satu bentuk implementasi SDGs poin ke-8 yakni menyediakan lapangan pekerjaan yang layak dan mendukung perekonomian, serta sebagai penerapan Environmental, (ESG) Social and Corporate Governance ,tutupnya. (Erni)



