Kolaborasi Polda Sumsel dan Polsri Ikut Sukseskan Program Pemerintah

Palembang,the8news.com
Dalam rangka Dies Natalis Poli Teknik Negeri Sriwijaya (Polsri) ke- 39 Polsri, Polda Sumatera Selatan (Sumsel), Kamsri dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Polsri, menyelenggarakan Vaksinasi Covid-19 ke-2 untuk Mahasiswa, Dosen, Tenaga Pendidik dan Keluarga.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Toni Harmanto mengatakan, untuk kegiatan vaksinasi ini sendiri betujuan meneruskan mobilisasi vaksinasi di semua level.
“Syukur alhamdulillah hari ini saya selaku Kapolda Sumsel yang di bantu oleh rektorat Politehnik untuk melakukan vaksinasi bagi Mahasiswa yang akan melaksanakan vkaksin pada hari ini,” katanya, Kamis (21/10)
Ia menuturkan, tujuan dari vaksin ini sendiri adalah guna mendapatkan Imun yang kuat, “Capaian 70 persen yang kita harapkan itu bisa tuntas baik itu dikalangan Mahasiswa maupun dikalangan manapun,” harapnya.
Lanjutnya, untuk vaksinasi yang ada di sumsel sudah mencapai 36 persen, itu dilihat dari vaksin yang diberikan sama vaksin yang dipakai. dalam artian jika ada 100.000 maka ada 30.000 yang sudah berikan.
“Melihat dari kegiatan vaksin di Unsri ini syukur alhamdulillah seperti yang kita lihat, yakni dibentuk dengan sangat baik oleh adik-adik dari BEM dan rektorat sehingga membentuk kolaborasi yang baik. Selaku satgas Provinsi untuk Covid ini sendiri, kita mengharapkan betul bisa capai 70 persen, makanya kita sekarang gagas keroyok vaksin dimana-mana,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan Ahmad Zamheri mengungkapkan, untuk kegiatan vaksinasi hari ini merupakan vaksin tahap kedua, dimana sebulan yang lalu Polsri sudah melakukan vaksin untuk tahap pertama.
“Untuk itu selaku perguruan tinggi yang ada di Sumsel kita adalah yang pertama dan murni untuk Mahasiswa, tidak hanya itu kita juga ikutkan Dosen, tenaga kependidikan, dan keluarganya,” ucapnya.
Ia menambahkan, dari program Nasional tentang Vaksin 70 persen maka untuk menyukseskan polsri ikut berperan, dan jika tercapainya 70 persen vaksin nanti kedepannya dapat melakukan pelajaran tatap muka kembali.
“Kalau sekarang untuk teori kita masih online dan untuk praktik sendiri kita masih lakukan 50 persen, karena tetap mengikuti prokes dan menghindari dengan adanya kerumunan. Jika level kita sudah masuk level satu kemudian ada perintah dari pusat boleh tatap muka, kita akan kembali lakukan tatap muka seperti biasa,” tutupnya.(Dn)



