Uncategorized

Kesal Anaknya di Bully ,Ayah Lepaskan Tembakan ke Atas

PALEMBANG ,The8news.com | Heboh!  seorang oknum Polisi yang melakukan pengejaran terhadap beberapa siswa dengan senjata api di lingkungan Sekolah Menengah Atas  Negeri 3 Kota  Palembang.

Peristiwa pengejaran beberapa siswa tersebut terjadi pada sabtu [19/2/2022] kemarin.

Informasi yang dihimpun tim  menyebutkan bahwa ada dua siswa Kelas XII [12] dikejar seorang oknum Polisi dan melepaskan tembakan ke atas.

“Oknum Polisi tersebut merupakan Wali Siswa Kelas XII IPS III di SMA Negeri 3 Kota Palembang berinisial ‘Z” ,ungkap salah satu sumber, Kamis [24/2/2022].

Menurutnya Insiden itu terjadi, Lantaran  anaknya selalu dibully oleh kedua siswa tersebut. Ayah Z yang berstatus sebagai anggota Kepolisian datang, lalu mengejar dua pembully anaknya serta melepaskan tembakan ke atas.

Tim mencoba mengkonfirmasi terkait persoalan tersebut ke Kepala SMAN 3,namu  tidak mendapatkan keterangan, hingga tenaga pendidik yang berada di ruangan tak menggubris pertanyaan dan  terkesan menutupi akan permasalahan yang terjadi.

Namun setelah tim mencoba menanyakan kembali, tiba tiba datang salah satu Guru BK mengatakan Kepala Sekolah sedang keluar. “Silakan tanyakan langsung ke Polrestabes Palembang,kami sedang isoma” ungkapnya singkat dan tidak mau ditanya kembali.

Sementara itu, salah satu Wali Siswa yang dikejar oleh oknum polisi tersebut saat dikonfirmasi mengatakan , atas peristiwa yang terjadi suaminya tidak terima, tapi bapak [orang tua] siswa yang satunya itu sudah berdamai.

“Kan yang berdamai itu dia [orang tua dari siswa yang berdamai], aku kan belum. Damai nanti tunggu aku datang,” kata ibu dari siswa menirukan perkataan suaminya.

Ditambahkannya , benar istri dari [oknum polisi] menghubungi melalui sambungan Whatsapp ‘minta alamat, tante mau ke rumah, mau minta maaf. Masalah yang kemarin itu hanya main main’.

“Main main! Enak benar. Jika senpi itu tertembak anak saya, bagaimana? Anak saya dikejar dengan kata kata ‘woi berenti’ seperti adegan di TV, seperti anak saya ini teroris, seolah olah anak saya ini penyelundup sabu sabu,” ujarnya.

Dirinya juga menyayangkan pihak sekolah tidak ada tindak lanjut, seolah dianggapnya selesai begitu saja. “Hal itu berdampak terhadap mental anak saya,” singkatnya.(ern/sny/ab)

Related Articles

Back to top button