Pali

Kolaborasi, RSUD Talang Ubi-TP PKK Pali dan STIOI Gelar Operasi Bibir Sumbing

PALI, The8news.com – Suasana di ruang bedah RSUD H. Anwar Mahakil Talang Ubi ,
Jumat (27/6/2025), mungkin tampak seperti hari-hari biasa. Namun bagi empat pasien dan keluarga mereka, hari itu menjadi titik balik hidup yang penuh makna. Rumah sakit kebanggaan Kabupaten PALI ini menggelar bakti sosial berupa operasi gratis untuk pasien bibir sumbing dan langit-langit mulut sumbing.

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara RSUD Talang Ubi, TP PKK Kabupaten PALI, dan Smile Train Indonesia organisasi internasional yang fokus membantu anak-anak dengan kondisi tersebut.

Bertempat di ruang bedah RSUD Talang Ubi, kegiatan ini bukan sekadar tindakan medis. Lebih dari itu, ini adalah wujud kepedulian terhadap masyarakat yang selama ini mengalami keterbatasan akses layanan kesehatan. Empat pasien dari PALI dan sekitarnya menjadi penerima manfaat:
1. M. Faturohman – Desa Karang Tanding, PALI
2. Nia Ramadhani – Kelurahan Bhayangkara, PALI
3. Alpi Nur Holifa – Desa Talang Sawah, Kabupaten Lahat
4. Putra Septiansah – Desa Prambatan, PALI

Acara ini turut dihadiri oleh berbagai pihak, mulai dari perwakilan TP PKK PALI yang diwakili dr. Ika Fitria Susanti, Camat Talang Ubi Hj. Emylia, Dinas Kesehatan, Lurah Handayani Mulya, hingga tokoh masyarakat, jajaran Puskesmas, dan organisasi media seperti IWO dan PWI PALI.

Plt Direktur RSUD Talang Ubi, dr. Davied Arja, menyampaikan bahwa operasi gratis ini merupakan bentuk pelayanan kesehatan yang tidak hanya fokus pada pengobatan, tetapi juga menyentuh sisi kemanusiaan dan sosial.

“Kami percaya, semua orang berhak mendapatkan layanan kesehatan yang layak, tanpa melihat latar belakangnya. Operasi ini bukan hanya menyembuhkan, tapi juga memulihkan kepercayaan diri dan membuka masa depan baru bagi para pasien,” ujar dr. Davied.

Lebih jauh, ia menekankan pentingnya kerja sama antar-lembaga untuk memperluas jangkauan pelayanan, khususnya untuk masyarakat yang tinggal di daerah terpencil atau yang memiliki keterbatasan ekonomi.

Bibir dan langit-langit sumbing bukan cuma persoalan fisik atau estetika. Kondisi ini bisa berdampak pada kemampuan berbicara, makan, hingga potensi munculnya stigma sosial. Itulah kenapa program seperti ini sangat berarti dan layak terus diperjuangkan.

Aksi sosial ini menjadi bukti nyata bahwa RSUD Talang Ubi bukan sekadar fasilitas kesehatan, tapi juga tempat harapan dan solusi bagi masyarakat yang membutuhkan.

“Kami ingin rumah sakit ini menjadi tempat yang menghadirkan harapan, bukan sekadar pengobatan,” tutup dr. Davied dengan penuh makna.(Hln)

Related Articles

Back to top button