Tumpukkan Sampah Resahkan Masyarakat, DLH Pali Dinilai Gagal Jalankan Fungsinya

PALI,The8news.com – Tumpukan sampah di PALI bukan lagi persoalan teknis, tetapi cermin gagalnya pemerintah menjaga wajah kota. Dari Pasar Pendopo hingga depan SMA 1 Talang Ubi, bau busuk menyeruak.
Pantauan di lapangan, bak sampah milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) PALI sudah lama tidak mampu menampung volume sampah. Akibatnya, sisa makanan, plastik, dan limbah pasar berserakan, memicu protes warga serta pengguna jalan.
“Bukan cuma bau busuk yang kami hirup setiap hari, tapi jalan juga makin sempit karena sampah meluber. Ditambah motor parkir semrawut, macet tidak bisa dihindari,” ungkap seorang pengunjung pasar yang enggan disebut namanya.
Ironisnya, kondisi serupa juga tampak di depan SMA N 1 Talang Ubi. Tumpukan sampah dibiarkan menimbun. Lokasi sekolah yang seharusnya menjadi tempat pendidikan bersih dan sehat justru terkesan dikepung limbah.
Ketika dikonfirmasi, Kepala DLH PALI, Dr. Aryansyah, ST, MT, mengakui adanya kendala teknis. Melalui sambungan telepon, ia menjelaskan bahwa armada pengangkut sampah sedang dalam perbaikan.
“Mobil pengangkut sampah sedang diservis. InsyaAllah sore ini akan segera diangkut,” jelasnya.
Aryansyah menambahkan, DLH PALI memiliki 5 unit mobil pengangkut sampah yang tersebar di beberapa wilayah. Untuk Kecamatan Talang Ubi sendiri, hanya ada 2 unit mobil.
Namun, alasan ini justru menimbulkan pertanyaan besar: apakah pengelolaan sampah di PALI memang hanya bergantung pada jumlah armada yang terbatas? Warga menilai, jika sistem pengangkutan tidak disiplin dan perencanaan minim, maka persoalan sampah akan terus berulang.
Kondisi ini mempertegas lemahnya tata kelola persampahan di PALI. DLH dinilai gagal menjalankan fungsi dasar: memastikan sampah tidak merusak kenyamanan, kesehatan, dan aktivitas masyarakat.
Laporan Helen