Firman wakil ketua DPRD beserta Komisi Dua Tinjau Sawah Terdampak Sedimentasi di Padang Pariaman

Firman wakil ketua DPRD beserta Komisi Dua Tinjau Sawah Terdampak Sedimentasi di Padang Pariaman
2025-10-16 the8news.com
PADANG PARIAMAN,- Anggota DPRD Komisi Dua Kabupaten Padang Pariaman melakukan kunjungan ke Nagari Parit Malintang, Kecamatan Enam Lingkung, untuk meninjau puluhan hektare sawah yang berubah menjadi lautan pasir dan lumpur akibat sedimentasi Sungai Batang Tapakih. Kondisi ini semakin parah karena setiap hujan deras, air sungai meluap dan menggenangi sawah, membawa material pasir yang menumpuk dan membuat lahan tidak bisa ditanami.
Winespi, Wali Korong Pasa Limau, menyampaikan bahwa pembangunan diduga menjadi penyebab utama masalah ini. “Kita bukan menyalahkan program negara, mohon maaf. Karena adanya pembangunan, maka terjadi seperti ini, khusus Korong Pasa Limau lebih dari 10 hektare. Telah diperbaiki sebagian secara swadaya oleh masyarakat,” ujarnya.
Winespi juga mengungkapkan kekhawatiran akan dampak hujan lebat yang bisa memperparah kondisi. Ia menekankan perlunya normalisasi dan pengerukan sungai, menyerahkan teknisnya kepada pemerintah atau HKI. Wali Korong Pasa Limau mengucapkan terima kasih kepada DPRD, khususnya Wakil Ketua DPRD Firman yang didampingi Komisi Dua, atas kunjungan tersebut.
Pihak HKI menyatakan siap mendukung kegiatan gotong royong masyarakat bersama Pemkab.
“Ada salah satu bukit yang longsor dan larinya memang ke sungai. Tapi pada prinsipnya, kami hadir di sini akan siap mendukung dan support kegiatan goro masyarakat bersama Pemkab. Kita siap bantu dan support,” ujar perwakilan HKI.
Wakil Ketua DPRD Padang Pariaman, Firman, bersama anggota Komisi Dua, Alam Syahri, Zulkifli.K, Syahrul Usman, Wakil Ketua Komisi Dua St. Dedi Firmansyah, dan Humas DPRD Romi Guswandi, turut hadir. Mereka melihat langsung kondisi persawahan yang tidak produktif lagi dan bertekad mencari solusi bersama.
Alam Syahri, anggota Komisi Dua DPRD dan tokoh masyarakat setempat, menyampaikan bahwa lebih dari 40 hektare lahan terdampak. Masyarakat telah berupaya memperbaiki dengan menyewa alat berat dan menghabiskan lebih dari Rp 50 juta, namun hasilnya tidak memadai. Masyarakat sudah enam kali gagal panen, menyebabkan perekonomian mereka anjlok.
Alam Syahri menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan yang kesekian kalinya. Kali ini, tim yang turun lengkap, termasuk pihak HKI, Komisi Dua DPRD, perwakilan dinas pertanian, dan regu irigasi. Ia berharap ada solusi terbaik untuk masyarakat petani.
Alam Syahri berharap semua pihak terlibat dapat memberikan solusi, seperti pembuatan tanggul, pengerukan sungai, dan bantuan pupuk organik untuk penyuburan tanah. “Itu nanti kita cari solusinya bersama pihak HKI,” terangnya.
Kunjungan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk mengatasi masalah sedimentasi yang merugikan petani di Nagari Parit Malintang.
DPRD berkomitmen untuk mengawal dan mencari solusi terbaik bagi masyarakat yang terdampak.
Pemerintah daerah diharapkan segera mengambil tindakan konkret untuk mengatasi masalah ini.
Masyarakat petani berharap agar masalah ini segera teratasi sehingga mereka dapat kembali bercocok tanam dan meningkatkan perekonomian.
Anas Pilihan