Iwan Ari Setiadi; Gangguan Sistem Transmisi 275 Kilovolt Sudah Hampir 80% Normalkan

Telusuri Penyebab Gangguan, PLN Terjunkan Petugas Lapangan di Setiap Wilayah
Palembang, The8news.com – Perusahaan Listrik Negara (PLN) Menggelar Press conference terkait padamnya Listrik dibeberapa wilayah, Khususnya di Sumatera Selatan (Sumsel).
Dalam jumpa pers, Humas PLN Iwan Ari Setiadi mengatakan, seperti yang telah di sampaikan, kendala kelistrikan yang terjadi di Sumsel, Lampung, dan Wilayah Sumbagsel lainnya ini dikarenakan ada gangguan di sistem transmisi 275 kilovolt antara Lubuk Linggau dan Lahat.
“Saat ini petugas kita masih mendalami, dan juga pihak PLN sudah menerjunkan petugas petugas di lapangan untuk menelusuri penyebab pastinya,” ungkap Iwan kepada awak media dalam jumpa pers, di Kopi J Jalan Jaksa Agung R Soeprapto No 26, 26 Ilir D I, Kecamatan Ilir Barat I, Kota Palembang, Sumatera Selatan. Rabu (5/6/2024)
Ketika ditanya awak media, apakah penyebabnya belum diketahui ?
Iwan menyampaikan, untuk saat ini secara paralel sambil penelusuran lebih dalam, “Kami fokus mengupayakan pemulihan dulu, supaya sistem kelistrikan di Sumsel, Jambi, Bengkulu agar bisa pulih seratus persen,” jelasnya
Untuk upaya yang dilakukan PLN, Iwan juga menjelaskan, upaya yang dilakukan yaitu berkoordinasi dengan seluruh stokholder dan pemerintah daerah.
“Kami mengutamakan untuk fasilitas fasilitas pelayanan publik seperti rumah sakit, Lrt itu menjadi prioritas. Kami juga tetap berusaha agar listrik pelanggan bisa pulih kembali,” jelas Iwan
Iwan juga menambahkan, secara umum karena ini gangguannya hampir merata di seluruh daerah, “Saat ini sudah hampir delapan puluh persen sudah kita normalkan. sedangkan untuk lokasi lokasinya tersebar, jadi tidak secara farsial di suatu daerah itu lebih banyak atau daerah lain lebih sedikit yang padam,
“Namun kita juga terus berupaya secara bertahap dengan tetap mempertahankan sistem tetap handal, seperti yang kita ketahui semalam kelistrikan masih naik turun dan belum stabil. Untuk memasukan beban atau penambahan normalisasi juga harus bertahap,” pungkasnya (*)